DESA KENANGAN
Kampung itu memang penuh kenangan, bagaimanapun dia
dilahirkan disana, masa kecilnya juga berlangsung disana meskipun tidak untuk
waktu yang lama. Sekilas mengingat tentang masa lalu, tiga remaja desa yang
selalu bersama menjalani kehidupan yang penuh rintangan, bagaimana menghadapi
rintangan dan mengubahnya menjadi sebuah tawa kebahagiaan. Saat itu situasi di
desa bisa dikatakan masih terbelakang. Tak ada perkembangan teknologi, bahkan
surat kabar pun masih sulit ditemukan disana. Tapi hidup haruslah berjalan,
bagaimanapun situasinya. Ketika matahari menampakkan senyumnya pertanda bahwa
pagi telah tiba, petani-petani desa memanggul peralatan2 bertani mereka,
petangnya para petani itu berarak pulang. ketika malam tiba, sepi menyelimuti
desa ini, hanya beberapa anak-anak kecil yang sedang bermain dihalaman rumah di
bawah sinar bulan purnama dan remang-remang cahaya lampu.
Jauh disanalah mereka hidup, ditengah keterbatasan dan hidup
yang keras, tapi semua itu bukan menjadi tembok penghalang, cita mereka hanya
satu, harap mereka hanya satu, yaitu suatu saat bisa menaklukkan dunia yang
fana ini. Setiap hari mereka menuntut ilmu dengan semangat disekolah yang tak
memadai dan memang satu2nya di desa tersebut. Sepulang dari sekolah, mereka
bertiga berlari berpacu dengan waktu, dipersimpangan jalan mereka akan berpisah
dan melanjutkan aktivitas mereka masing2. Sebut saja nama mereka adalah max, rey
dan jack. Meskipun hidup di desa, semangat mereka sangat menggebu-gebu, seseatu
yang jarang kita temukan pada diri generasi muda bahkan yang hidup di
perkotaan. Mereka bertiga telah berjanji, bahwa suatu saat hidup mereka
haruslah lebih baik, mereka tak ingin keturunan mereka nanti merasakan apa yang
mereka rasakan hari ini. itulah alasan yang membuat mereka selalu bertekun
menjalani hidup dalam kesederhanaan.
Mereka memang masih ada ikatan keluarga, ayah rey dan ibu
nya jack adalah kakak beradik sedangkan max adalah anak dari orang tua rey.
Dalam tradisi mereka, rey adalah paman max. Ketika mereka membutuhkan uang,
jari-jari mereka harus kotor dan sesekali terluka mencari kemiri di
hutan2, lalu dijual untuk mendapatkan
uang yang tak seberapa demi melanjutkan hidup. Orang tua mereka kurang mampu
dalam masalah ekonomi, mereka harus berpikir dua kali ketika mau meminta uang
pada orang tua, dan jawaban yang disampaikan orang tua mereka sampai saat itu
masih tetap saja, yaitu tak ada uang.
Seiring berjalannya waktu, merekapun semakin tumbuh dewasa,
tak hanya itu, desa itu juga mulai berkembang dan semakin ramai, pembangunan
semakin meningkat, alat transportasi sudah semakin banyak, alat elektronik
seperti televisi dan handphone sudah semakin banyak. Yeah, semuanya memang
semakin berkembang. Kehidupan keluarga yang dulu serba kurang, sekang sudah
bisa terpenuhi.
Waktu memang berjalan begitu cepat, kadang lebih cepat dari
apa yang kita pikirkan, max, jack dan rey yang dulu ingusan sekarang sudah
tumbuh dewasa. Waktu boleh berlalu, tapi cita2 mereka dan kan pernah dilupakan,
hingga suatu malam ketika bulan purnama begitu terang menemani malam ketiga
pria ini.
Malam itu penuh dengan kabut dan dingin yang memaksa semua
orang di desa itu tidur saja di rumah, tapi tidak untuk max, seakan dingin dan
kabut itu tidak ia rasakan sedikit pun, wajahnya terselimuti oleh resah dan
gelisah yang tak terpuaskan. Terlihat jack dan rey menghampirinya, ada apa max?
Apa ada masalah tanya jack. Adakah sesuatu yang tidak beres sambung rey. Iya
jawab max tegas. Tapi aku tidak bisa pastikan apakah ini masalah atau sesuatu
yang tidak beres, yang jelas aku bingung sekali saat ini. sepertinya apa yang
kita impikan selama ini semakin dekat, tapi halangan juga semakin berat. Kedua
sahabatnya yyang mendengarkan perkataannya itu seperti kebingungan. Maksud kamu
apa? Tanya mereka serentak. Ternyata max akan disekolahkan ke kota oleh
keluarganya, mereka yang selalu bersama sekarang akan terpecah belah oleh
kehendak yang mungkin mereka sendiri tidak sukai. Saat itu max dan rey memasuki
tingkat SMP dan Jack SMA, sesuatu yang sangat disayangkan, persahabatan yang
lama terjalin sekarang mulai tersobek oleh kepingan waktu. Sejak malam itu max
tidak pernah nampak lagi di desa itu, dan beberapa minggu setelah keberangkatan
max jack juga meninggalkan desa itu, tak ada alasan pasti, hanya saja untuk
memperbaiki hidup kita harus berani mencari lebih jauh lagi, tak akan ada yang
berubah jika kita tetap disini katanya kepada rey saat itu. Betapa menyedihkan,
kini tinggal rey yang tetap di desa itu, menjalani hidup di tengah puing2
kegelisahan, sahabat2 yang dia sayangi kini pergi jauh menembus awan kehidupan,
ntah kapan mereka akan kembali lagi.
Sejak saat itu tak ada lagi komunikasi diantara mereka,
seakan mereka bertiga menghilang dari cerita kehidupan, max sekarang tinggal di
kota, menjalani pendidikan yang lebih layak, usaha orang tuanya juga semakin
berkembang, bisa dikatakan hidupnya sudah lebih dari cukup. Begitu juga dengan jack,
di sudah bekerja sambil meneruskan pendidikannya. Tapi tidak dengan rey,
sepeninggal jack dan max, tidak ada lagi yang menarik baginya, hidupnya kosong,
bagai seekor burung yang tidak bisa terbang, dan sampai suatu ketika, badannya
terasa lemah, tulang2nya terasa remuk,
dia merintih kesakitan, tubuhnya penuh dengan tonjolan2 penuh nanah, penyakit
yang tidak pernah dideritanya sebelumnya, dia lumpuh, kurus kering, matanya
redup, setiap hari dia hanya menjalani hidup di sofa yang tidak terlalu empuk,
hingga suatu hari sebulan setelah dia terpuruk dalam sakit, dia tersadar,
bagaimanapun keadaannya, max dan jack tidak akan pernah kembali lagi, dan
mereka tidak tau akan apa yang terjadi padanya. Dia mulai menggerakkan tangan
dan kakinya, seminggu kemudian rey sudah sembuh meskipun belum total, dia
menjalani hari2nya dengan senyuman, mencari dan menemui teman2 baru, dia merasa
bahwa hidup harus tetap berjalan, tak peduli dengan siapa, dimana dan
bagaimana.
Ketika tahun baru tiba, tentu setiap orang bahagia, terlebih
rey, dia merasa sangat bahagia karena max dan jack akan pulang ke desa itu,
memang benar, tapi semua telah berubah, apa yang dia harapkan tak sesuai dengan
kenyataan, max dingin saja ketika rey menyapanya, cuek dan sibuk dengan telepon
genggamnya, begitu juga dengan jack, dia lebih memilih bergaul dengan orang
yang seusia dengannya. Tiga sahabat yang dulu saling bercerita tentang hidup,
kini saling terdiam tanpa mengingat kenangan lalu. Setahun dua tahun bahkan
tiga tahun berlalu, semua benar2 berubah, tak menyisakan sedikitpun kenangan
masa lalu itu. Jack kini pergi semakin jauh, dia diangkat menjadi direktur di
perusahaan keluarganya, dan max kini berpetualang menjelajahi gunung2 yang
tinggi, dia seorang hacker dan peneliti yang hebat. Sedangkan rey menjalani
hidup diakmpung, membantu orangtuanya berkebun.
Hari – hari mereka sekarang berjalan masing2, mimpi
menaklukkan dunia kini tak tau entah dimana semangat itu tercampakkan di masa
lalu. Hingga suatu ketika, jack menderita kanker darah, dia terlalu sibuk
dengan pekerjaannya, gedung yang tinggi, penuh ac, membuat kesehatannya tidak
terjaga, dan malang benar2 menimpanya, ketika impiannya hampir didepan mata,
ketika orang tuanya di desa sudah mulai bangga, semuanya tak sempat ia
wujudkan, ruamh yang telah ia iming2kan, kini sirnah, dia tak tertolong lagi,
siapa pun bisa bayangkan betapa menyedihkannya seorang pengelana dari desa yang
mencari hidup dikota, mengorbankan persahabatan demi cita2, tapi harus menutup
mata ketika semuanya hampir tiba. Ternya hanya kematian yang bisa membuat
mereka bertemu kembali, max mendengar kabar itu dan segera pulang ke desa itu,
malam itu terasa menydihkan sekali, isak tangis menyelimuti desa itu, jack yang
terkenal ramah kini telah tiada, max dan rey hanya menangsi saja,
menunggu-nunggu jack yang tak bernyawa, waktu terasa begitu lama, dan setibanya
ambulance yang membawa jack, isak tangis semakin merajalela, betapa tidak, jack
hanya anak satu2nya, dan ayahnya sudah lama tiada, kini dia meninggalkan ibunya
sebatang kara tanpa pernah merasakan jerih payah dari anaknya itu. Sebuah
cerita yang berakhir fana, di penguburan jack max dan rey tertunduk lesu, satu
dari mereka telah pergi untuk selamanya. Yah, dulu mereka pernah berjanji,
bahwa mereka akan selalu kembali dan ada di desa ini, ternyata benar, meskipun
tak bernyawa jack tetap pulang ke desa kenangan itu.
Tiga orang sahabat kini sudah tiada lagi, orang yang selalu
berlari bersama berpacu dengan waktu kini sudah melayang, satu dari orang yang
dulu bermimpi akan hidup lebih baik kini benar2 mendapatkannya di surga yang
abadi.
Genap setahun setelah kepergian jack, musibah menimpa max,
ketika akan pulang ke desa itu, diperjalanan dia tabrakan dan mati ditempat,
orang tuanya begitu histeris mendengar kejadiaan itu, katanya dulu dia akan
meneriakkan di gunung tertinggi bahwa dia sudah berhasil, tapi kini bukan dia
yang berteriak, tapi gunung2 yang kehilangan hacking terbaik, lelaki pendiam
ini pergi menemui sahabatnya jack, meninggalkan rey sendiri dalam hidup dan
ketidak pastian, max dimakamkan di dekat makam jack, kepergiannya terlalu
menyedihkan, sama seperti jack dulu.
Kini rey hidup sendiri, dia berpikir sahabat2nya akan
kembali dengan prestasi, namun ternyata kembali dengan tubuh tak bernyawa lagi.
Kini dia memutuskan untuk tetap di desa itu, tak perlu pergi jauh, tak perlu
mencari lagi, sahabat2nya sudah kembali kedesa kenangan itu, yang ada
dipikirannya adalah hal hal bodoh, terkadang dia berpikir kapan menyusul mereka
berdua ke surga abadi. Desa kenangan itu penuh dengan misteri dari persahabatan
mereka, seakan desa itu begitu mencintai mereka, seakan tak ingin kehilangan
mereka, tak ingin mereka tinggalkan, dan ketika mereka melakukan itu, desa itu
memanggil mereka kembali untuk tetap pulang meski dalam dunia berbeda. Oh desa
kenangan yang menyeedihkan. sekian