Senin, 30 April 2012



DESA KENANGAN
Kampung itu memang penuh kenangan, bagaimanapun dia dilahirkan disana, masa kecilnya juga berlangsung disana meskipun tidak untuk waktu yang lama. Sekilas mengingat tentang masa lalu, tiga remaja desa yang selalu bersama menjalani kehidupan yang penuh rintangan, bagaimana menghadapi rintangan dan mengubahnya menjadi sebuah tawa kebahagiaan. Saat itu situasi di desa bisa dikatakan masih terbelakang. Tak ada perkembangan teknologi, bahkan surat kabar pun masih sulit ditemukan disana. Tapi hidup haruslah berjalan, bagaimanapun situasinya. Ketika matahari menampakkan senyumnya pertanda bahwa pagi telah tiba, petani-petani desa memanggul peralatan2 bertani mereka, petangnya para petani itu berarak pulang. ketika malam tiba, sepi menyelimuti desa ini, hanya beberapa anak-anak kecil yang sedang bermain dihalaman rumah di bawah sinar bulan purnama dan remang-remang cahaya lampu.
Jauh disanalah mereka hidup, ditengah keterbatasan dan hidup yang keras, tapi semua itu bukan menjadi tembok penghalang, cita mereka hanya satu, harap mereka hanya satu, yaitu suatu saat bisa menaklukkan dunia yang fana ini. Setiap hari mereka menuntut ilmu dengan semangat disekolah yang tak memadai dan memang satu2nya di desa tersebut. Sepulang dari sekolah, mereka bertiga berlari berpacu dengan waktu, dipersimpangan jalan mereka akan berpisah dan melanjutkan aktivitas mereka masing2. Sebut saja nama mereka adalah max, rey dan jack. Meskipun hidup di desa, semangat mereka sangat menggebu-gebu, seseatu yang jarang kita temukan pada diri generasi muda bahkan yang hidup di perkotaan. Mereka bertiga telah berjanji, bahwa suatu saat hidup mereka haruslah lebih baik, mereka tak ingin keturunan mereka nanti merasakan apa yang mereka rasakan hari ini. itulah alasan yang membuat mereka selalu bertekun menjalani hidup dalam kesederhanaan.
Mereka memang masih ada ikatan keluarga, ayah rey dan ibu nya jack adalah kakak beradik sedangkan max adalah anak dari orang tua rey. Dalam tradisi mereka, rey adalah paman max. Ketika mereka membutuhkan uang, jari-jari mereka harus kotor dan sesekali terluka mencari kemiri di hutan2,  lalu dijual untuk mendapatkan uang yang tak seberapa demi melanjutkan hidup. Orang tua mereka kurang mampu dalam masalah ekonomi, mereka harus berpikir dua kali ketika mau meminta uang pada orang tua, dan jawaban yang disampaikan orang tua mereka sampai saat itu masih tetap saja, yaitu tak ada uang.
Seiring berjalannya waktu, merekapun semakin tumbuh dewasa, tak hanya itu, desa itu juga mulai berkembang dan semakin ramai, pembangunan semakin meningkat, alat transportasi sudah semakin banyak, alat elektronik seperti televisi dan handphone sudah semakin banyak. Yeah, semuanya memang semakin berkembang. Kehidupan keluarga yang dulu serba kurang, sekang sudah bisa terpenuhi.
Waktu memang berjalan begitu cepat, kadang lebih cepat dari apa yang kita pikirkan, max, jack dan rey yang dulu ingusan sekarang sudah tumbuh dewasa. Waktu boleh berlalu, tapi cita2 mereka dan kan pernah dilupakan, hingga suatu malam ketika bulan purnama begitu terang menemani malam ketiga pria ini.
Malam itu penuh dengan kabut dan dingin yang memaksa semua orang di desa itu tidur saja di rumah, tapi tidak untuk max, seakan dingin dan kabut itu tidak ia rasakan sedikit pun, wajahnya terselimuti oleh resah dan gelisah yang tak terpuaskan. Terlihat jack dan rey menghampirinya, ada apa max? Apa ada masalah tanya jack. Adakah sesuatu yang tidak beres sambung rey. Iya jawab max tegas. Tapi aku tidak bisa pastikan apakah ini masalah atau sesuatu yang tidak beres, yang jelas aku bingung sekali saat ini. sepertinya apa yang kita impikan selama ini semakin dekat, tapi halangan juga semakin berat. Kedua sahabatnya yyang mendengarkan perkataannya itu seperti kebingungan. Maksud kamu apa? Tanya mereka serentak. Ternyata max akan disekolahkan ke kota oleh keluarganya, mereka yang selalu bersama sekarang akan terpecah belah oleh kehendak yang mungkin mereka sendiri tidak sukai. Saat itu max dan rey memasuki tingkat SMP dan Jack SMA, sesuatu yang sangat disayangkan, persahabatan yang lama terjalin sekarang mulai tersobek oleh kepingan waktu. Sejak malam itu max tidak pernah nampak lagi di desa itu, dan beberapa minggu setelah keberangkatan max jack juga meninggalkan desa itu, tak ada alasan pasti, hanya saja untuk memperbaiki hidup kita harus berani mencari lebih jauh lagi, tak akan ada yang berubah jika kita tetap disini katanya kepada rey saat itu. Betapa menyedihkan, kini tinggal rey yang tetap di desa itu, menjalani hidup di tengah puing2 kegelisahan, sahabat2 yang dia sayangi kini pergi jauh menembus awan kehidupan, ntah kapan mereka akan kembali lagi.
Sejak saat itu tak ada lagi komunikasi diantara mereka, seakan mereka bertiga menghilang dari cerita kehidupan, max sekarang tinggal di kota, menjalani pendidikan yang lebih layak, usaha orang tuanya juga semakin berkembang, bisa dikatakan hidupnya sudah lebih dari cukup. Begitu juga dengan jack, di sudah bekerja sambil meneruskan pendidikannya. Tapi tidak dengan rey, sepeninggal jack dan max, tidak ada lagi yang menarik baginya, hidupnya kosong, bagai seekor burung yang tidak bisa terbang, dan sampai suatu ketika, badannya terasa  lemah, tulang2nya terasa remuk, dia merintih kesakitan, tubuhnya penuh dengan tonjolan2 penuh nanah, penyakit yang tidak pernah dideritanya sebelumnya, dia lumpuh, kurus kering, matanya redup, setiap hari dia hanya menjalani hidup di sofa yang tidak terlalu empuk, hingga suatu hari sebulan setelah dia terpuruk dalam sakit, dia tersadar, bagaimanapun keadaannya, max dan jack tidak akan pernah kembali lagi, dan mereka tidak tau akan apa yang terjadi padanya. Dia mulai menggerakkan tangan dan kakinya, seminggu kemudian rey sudah sembuh meskipun belum total, dia menjalani hari2nya dengan senyuman, mencari dan menemui teman2 baru, dia merasa bahwa hidup harus tetap berjalan, tak peduli dengan siapa, dimana dan bagaimana.
Ketika tahun baru tiba, tentu setiap orang bahagia, terlebih rey, dia merasa sangat bahagia karena max dan jack akan pulang ke desa itu, memang benar, tapi semua telah berubah, apa yang dia harapkan tak sesuai dengan kenyataan, max dingin saja ketika rey menyapanya, cuek dan sibuk dengan telepon genggamnya, begitu juga dengan jack, dia lebih memilih bergaul dengan orang yang seusia dengannya. Tiga sahabat yang dulu saling bercerita tentang hidup, kini saling terdiam tanpa mengingat kenangan lalu. Setahun dua tahun bahkan tiga tahun berlalu, semua benar2 berubah, tak menyisakan sedikitpun kenangan masa lalu itu. Jack kini pergi semakin jauh, dia diangkat menjadi direktur di perusahaan keluarganya, dan max kini berpetualang menjelajahi gunung2 yang tinggi, dia seorang hacker dan peneliti yang hebat. Sedangkan rey menjalani hidup diakmpung, membantu orangtuanya berkebun.
Hari – hari mereka sekarang berjalan masing2, mimpi menaklukkan dunia kini tak tau entah dimana semangat itu tercampakkan di masa lalu. Hingga suatu ketika, jack menderita kanker darah, dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya, gedung yang tinggi, penuh ac, membuat kesehatannya tidak terjaga, dan malang benar2 menimpanya, ketika impiannya hampir didepan mata, ketika orang tuanya di desa sudah mulai bangga, semuanya tak sempat ia wujudkan, ruamh yang telah ia iming2kan, kini sirnah, dia tak tertolong lagi, siapa pun bisa bayangkan betapa menyedihkannya seorang pengelana dari desa yang mencari hidup dikota, mengorbankan persahabatan demi cita2, tapi harus menutup mata ketika semuanya hampir tiba. Ternya hanya kematian yang bisa membuat mereka bertemu kembali, max mendengar kabar itu dan segera pulang ke desa itu, malam itu terasa menydihkan sekali, isak tangis menyelimuti desa itu, jack yang terkenal ramah kini telah tiada, max dan rey hanya menangsi saja, menunggu-nunggu jack yang tak bernyawa, waktu terasa begitu lama, dan setibanya ambulance yang membawa jack, isak tangis semakin merajalela, betapa tidak, jack hanya anak satu2nya, dan ayahnya sudah lama tiada, kini dia meninggalkan ibunya sebatang kara tanpa pernah merasakan jerih payah dari anaknya itu. Sebuah cerita yang berakhir fana, di penguburan jack max dan rey tertunduk lesu, satu dari mereka telah pergi untuk selamanya. Yah, dulu mereka pernah berjanji, bahwa mereka akan selalu kembali dan ada di desa ini, ternyata benar, meskipun tak bernyawa jack tetap pulang ke desa kenangan itu.
Tiga orang sahabat kini sudah tiada lagi, orang yang selalu berlari bersama berpacu dengan waktu kini sudah melayang, satu dari orang yang dulu bermimpi akan hidup lebih baik kini benar2 mendapatkannya di surga yang abadi.
Genap setahun setelah kepergian jack, musibah menimpa max, ketika akan pulang ke desa itu, diperjalanan dia tabrakan dan mati ditempat, orang tuanya begitu histeris mendengar kejadiaan itu, katanya dulu dia akan meneriakkan di gunung tertinggi bahwa dia sudah berhasil, tapi kini bukan dia yang berteriak, tapi gunung2 yang kehilangan hacking terbaik, lelaki pendiam ini pergi menemui sahabatnya jack, meninggalkan rey sendiri dalam hidup dan ketidak pastian, max dimakamkan di dekat makam jack, kepergiannya terlalu menyedihkan, sama seperti jack dulu.
Kini rey hidup sendiri, dia berpikir sahabat2nya akan kembali dengan prestasi, namun ternyata kembali dengan tubuh tak bernyawa lagi. Kini dia memutuskan untuk tetap di desa itu, tak perlu pergi jauh, tak perlu mencari lagi, sahabat2nya sudah kembali kedesa kenangan itu, yang ada dipikirannya adalah hal hal bodoh, terkadang dia berpikir kapan menyusul mereka berdua ke surga abadi. Desa kenangan itu penuh dengan misteri dari persahabatan mereka, seakan desa itu begitu mencintai mereka, seakan tak ingin kehilangan mereka, tak ingin mereka tinggalkan, dan ketika mereka melakukan itu, desa itu memanggil mereka kembali untuk tetap pulang meski dalam dunia berbeda. Oh desa kenangan yang menyeedihkan. sekian